Goju-ryu 剛柔流
Goju-ryu dapat diartikan sebagai "Hard and Soft Styles" atau gaya keras dan lembut yang merupakan salahsatu aliran karate tradisional dari Okinawa. Mengkombinasikan teknik keras dan lembut. Dua prinsip itu berasal dari sebuah buku beladiri yang terkenal yang dipelajari oleh master-master di Okinawa pada periode abad ke-19 dan 20 yang bernama Bubiji ( 武備志 ) atau Wubei Zhi. Go, yang berarti keras, ditujukan pada bentuk teknik tangan tertutup dan serangan langsung, Ju, yang berarti lembut, ditujukan pada bentuk teknik tangan terbuka dan gerakan melingkar. Goju-ryu memadukan kedua bentuk teknik tersebut di dalam kurikulumnya. Mengkombinasikan serangan keras seperti menendang dan memukul menggunakan kepalan dengan teknik melingkar menggunakan tangan terbuka untuk menyerang, menerima serangan, dan mengontrol lawan termasuk di dalamnya kuncian sendi, bergulat, menjatuhkan dan melempar lawan.
Penekanan utama diberikan pada pernafasan yang benar dalam semua kata khususnya kata Sanchin yang merupakan satu dari dua kata utama dalam gaya/aliran ini. Kata yang kedua dinamakan Tensho, bertujuan untuk mengajarkan kepada murid tentang teknik lembut di dalam sistem. Metode berlatih Goju-ryu mencakup penguatan dan penempaan tubuh, pendekatan dasar bertarung (jarak, kerapatan, penyaluran tenaga, dll.), dan latihan berpasangan.
Perkembangan Goju-ryu berawal dari Higaonna (Higashionna) Kanryo (1853-1916), penduduk asli Naha, Okinawa. Higaonna mulai belajar Shuri-te saat kanak-kanak. Pertama kali tertarik dalam seni beladiri pada tahun 1867 saat mulai berlatih Luohan atau tinju arhat kepada Arakaki (Aragaki) Seisho, seorang juru bicara dan penerjemah bahasa China yang fasih bagi pengadilan Kerajaan Ryukyu.
Pada tahun 1870, Arakaki pergi ke Beijing menjadi penerjemah bagi pemerintah Ryukyu. Pada saat itulah ia merekomendasikan Higaonna kepada Kojo Taitei, dimana Higaonna mulai belajar.
Higaonna Kanryo
Dengan bantuan Taitei dan seorang teman keluarga, Higaonna akhirnya berhasil mengatur perjalanan, penginapan dan instruksi beladiri yang aman ke China. Tahun 1873 ia berangkat ke Fuzhou di Fujian, China, tempat di mana ia mulai mempalajari ilmu beladiri China dari beberapa orang guru. Pada tahun 1877 mulai berguru pada Ryu Ryu Ko. Tokahiki Iken mengidentifikasinya sebagai Xie Zhongxiang, pendiri Kungfu Bangau Rejan. Zhongxiang mengajari beberapa pelajar Okinawa yang kelak menjadi karateka legendaris.
Higaonna kembali ke Okinawa pada tahun 1882 dan melanjutkan bisnis keluarga berjualan kayu bakar sambil mengajar sekolah beladiri baru, dibedakan oleh perpaduan go-no (keras) dan ju-no (lembut) kenpo ke dalam satu sistem. Gaya Higaonna dikenal dengan Naha-te. Sejarah Goju-kai menganggap bahwa Chinese Nanpa Shorin-ken adalah kungfu yang mempengaruhi gaya ini.
Higaonna Morio mencatat bahwa di tahun 1905, Higaonna Kanryo mengajarkan seni beladiri dalam dua cara yang berbeda, berdasarkan tipe murid-muridnya. Di rumah, ia mengajarkan Naha-te sebagai seni beladiri yang tujuan utamanya adalah kemampuan untuk membunuh lawan, namun, saat di Sekolah Menengah Naha, dia mengajarkan karate sebagai bentuk pendidikan jasmani, intelektual dan moral.
Murid Higaonna yang paling menonjol adalah Chojun Miyagi (1888-1953), putra dari saudagar kaya di Naha, yang memulai latihan seni beladirinya kepada Higaonna saat berusia 14 tahun. Miyagi pertama kali berlatih beladiri saat usia 11 tahun kepada Arakaki, dan memalui Arakaki lah dia diperkenalkan kepada Higaonna. Miyagi berguru kepada Higaonna selama 15 tahun hingga wafatnya Higaonna pada tahun 1916.
Chojun Miyagi
Go Kenki (Wu Xian Gui)
Murid paling senior Higaonna, Juhatsu Kyoda mendirikan sekolah bernama Toon-ryu (Toon adalah cara lain menyebut karakter China dari nama Higaonna, jadi Toon-ryu berarti "gaya Higaonna"), lebih melestarikan pendekatan Higaonna terhadap Naha-te.
Juhatsu Kyoda
Shinzato Jin'an
Di bulan Maret 1934, Miyagi menulis Karate-do Gaisetsu ("Garis besar Karate-do (cara tangan China)"), untuk memperkenalkan karate-do dan menyediakan penjelasan umum mengenai sejarah, filosofi dan aplikasi. Tulisan tangan monograp ini merupakan salahsatu dari sedikit karya tulis yang ditulis oleh Miyagi sendiri.
Di bulan Maret 1934, Miyagi menulis Karate-do Gaisetsu ("Garis besar Karate-do (cara tangan China)"), untuk memperkenalkan karate-do dan menyediakan penjelasan umum mengenai sejarah, filosofi dan aplikasi. Tulisan tangan monograp ini merupakan salahsatu dari sedikit karya tulis yang ditulis oleh Miyagi sendiri.
Rumah Miyagi Hancur ketika Perang Dunia II. Di tahun 1950, beberapa muridnya mulai bekerja membangun rumah dan dojo untuk Miyagi di Naha, yang selesai tahun 1951. Di tahun 1952, mereka mempunyai ide membentuk sebuah organisasi untuk mempromosikan perkembangan Goju-ryu. Organisasi ini bernama "Goju-ryu Shinkokai" (Asosiasi untuk mempromosikan Goju-ryu). Anggota pendirinya adalah Seiko Higa, Keiyo Matanbashi, Jinsei Kamiya dan Genkai Nakaima. Ada dua tahun dimana Goju-ryu diakui oleh Jepang. Pertama, 1933, tahun di mana Goju-ryu secara resmi diakui sebagai budo di Jepang oleh Dai Nippon Butoku Kai, dengan kata lain, saat itu diakui sebagai seni beladiri modern atau gendai budo. Tahun yg ke-2, 1998, tahun dimana Dai Nippon Butoku Kai mengakui Goju-ryu Karate-do sebagai bentuk klasik dari seni beladiri (koryu) dan bujutsu. Pengakuan sebagai koryu bujutsu ini memperlihatkan perubahan bagaimana masyarakat Jepang melihat hubungan antara Jepang, Okinawa dan China. Hingga 1998, hanya seni beladiri yang dipelajari samurai di pulau utama Jepang yang diterima sebagai koryu bujutsu.
*sumber: Wikipedia





Tidak ada komentar:
Posting Komentar