Delapan Pokok Kebajikan
Kasih Sayang (Jin)
Kejujuran (Gi)
Sopan santun (Rei)
Kecerdasan (Chi)
Kepercayaan (Chuu)
Keramahtamahan (Kou)
Kepatuhan kepada orang tua (Tei)
Nilai-nilai kebajikan itulah yang diharapkan menjadi landasan hidup bagi setiap orang dalam kehidupan, tidak terkecuali dalam sikap mempelajari Bu (beladiri Jepang).
Hakikat utama mempelajari Bu termasuk karate-do adalah penajaman dan penempaan semangat (ki) dan jiwa (seishin), guna menemukan hakikat dari sebuah karakter.
Dalam mempelajari Bu, kemampuan kita dalam menyeimbangkan ki yang diperoleh dari alam semesta merupakan unsur terpenting, karena ki memiliki dua sisi yang berbeda yaitu yin dan yang. Seperti karate-do, budo juga berdasarkan prinsip keseimbangan yang (positif) dan yin (negatif), yang diwujudkan dalam berbagai gerakan cakupan tangan dalam penerapannya.
Dalam budo, terdapat unsur penting, yaitu semangat dan teknik. Keselarasan kedua unsur ini dalam mempraktekkan budo, akan membuahkan hasil yang terbaik dan memuaskan. Ini berbeda dengan bujutsu yang memprioritaskan teknik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa budo lebih memberikan manfaat bagi orang dalam proses memahami kehidupan dibandingkan dengan bujutsu.
Dengan memahami budo secara mendalam, setiap orang dapat mengenal hakikat kehidupan orang Jepang, karena dalam budo terkandung unsur-unsur filosofis hidup bangsa Jepang.
Dalam budo, terdapat unsur penting, yaitu semangat dan teknik. Keselarasan kedua unsur ini dalam mempraktekkan budo, akan membuahkan hasil yang terbaik dan memuaskan. Ini berbeda dengan bujutsu yang memprioritaskan teknik. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa budo lebih memberikan manfaat bagi orang dalam proses memahami kehidupan dibandingkan dengan bujutsu.
Dengan memahami budo secara mendalam, setiap orang dapat mengenal hakikat kehidupan orang Jepang, karena dalam budo terkandung unsur-unsur filosofis hidup bangsa Jepang.
BUDO
*SUMBER: "HAKIKAT KUSHIN RYU" Soke Horyu Matsuzaki

Tidak ada komentar:
Posting Komentar